[PORTAL-ISLAM.ID] Beredar luas video anggota kepolisian mengajak sejumlah warga yang didominasi ibu-ibu meneriakkan yel-yel: Jokowi yes, yes, yes. Video itu lantas dikait-kaitkan sejumlah pihak dengan netralitas korps Bhayangkara.
Kepala Divisi Humas Polisi Republik Indonesia Irjen Mohammad Iqbal berdalih jikalau di dalam video tersebut ada narasi yang mengucapkan terima kasih kepada Jokowi atas pertolongan sosial yang diberikan, toh itu sesuai fakta. Sebab pertolongan sosial merupakan penggalan dari jadwal keluarga keinginan (PKH) yang dicanangkan pemerintah dan Jokowi pun ketika ini yakni kepala negara.
"Yang harus dilihat memang kan di dalam video bicara mengucapkan terima kasih pertolongan sosial, dan memang benar pertolongan sosial yakni jadwal pemerintah," kata Kadiv Humas Polisi Republik Indonesia Irjen Mohammad Iqbal di Gedung Kemenkopolhukam, Jakarta, Rabu (20/3/2019).
Namun dalih polri ini menuai kritikan luas, bahkan polri dianggap sudah terlalu jauh melenceng dari netralitas aparat, mending sekalian bikin partai polisi saja untuk dukung mendukung politik.
"Saran buat bapak-bapak polisi @DivHumas_Polri silakan bikin partai ya. Baik juga dengan nama Partai Polisi Jokowi. Saya pikir video yang viral polisi ajak warga teriak Jokowi, yes, yes, yes, sudah berlebihan. Jangan cari penyebar video tapi beri tindakan tegas ke oknum polisi itu," kata @eae18, Kamis (21/3/2019).
[video]Saran buat bapak-bapak polisi @DivHumas_Polri silakan bikin partai ya. Baik juga dengan nama Partai Polisi Jokowi. Saya pikir video yang viral polisi ajak warga teriak Jokowi, yes, yes, yes, sudah berlebihan. Jangan cari penyebar video tapi beri tindakan tegas ke oknum polisi itu— Effendi (@eae18) 21 Maret 2019
Wasit jangan ikut kompetisi, tugasmu mengayomi. pic.twitter.com/Ov5cdf7Dms— garis kenyal (@JackVardan) 18 Maret 2019
Sumber https://www.portal-islam.idTugasmu mengayomi, jangan ikut kompetisi. pic.twitter.com/F7C9ZLgDs9— garis kenyal (@JackVardan) 19 Maret 2019