Pengamat: Joko Widodo 'Ngamuk' Di Yogyakarta Terkesan Depresi Tingkat Tinggi, Mentalnya Sudah Jatuh

Pengamat: Joko Widodo 'Ngamuk' Di Yogyakarta Terkesan Depresi Tingkat Tinggi, Mentalnya Sudah Jatuh

Pengamat: Joko Widodo 'Ngamuk' Di Yogyakarta Terkesan Depresi Tingkat Tinggi, Mentalnya Sudah Jatuh


[PORTAL-ISLAM.ID]  Pernyataan keras calon presiden nomor urut 01, Jokowi ketika berpidato lebih dari setengah jam di Stadion Kridosono Yogyakarta, kemarin (Sabtu, 23/3) kemarin jadi sorotan.

Di hadapan ribuan pendukungnya, capres petahana itu menegaskan tidak ingin membisu lagi. Menurutnya, selama 4,5 tahun bertahan dan berdiam diri, kini ia akan melawan segala fitnah yang ditujukan padanya.

Analis sosial Universitas Bung Karno (UBK), Muda Saleh heran menanggapi pernyataan terbuka Jokowi tersebut.

"Pak Jokowi itu kan dikenal baik, ramah, loh ini saya lihat video yang di Yogyakarta dia ngamuk, murka dan katakan ‘saya akan lawan’. Yang mau dilawan siapa?” ujar Muda dalam keterangan tertulisnya, Minggu (24/3).

Justru berdasarkan dia, dengan berbicara menyerupai itu, Jokowi mengatakan mental dirinya sudah jatuh.

"Kemudian dia coba mengajak emosi masyarakat untuk ikut mencicipi menyerupai apa yang ia rasakan, dan ini tontonan yang jelek sebagai kepala negara, padahal orang Solo itu halus-halus," tambah Muda.

Jokowi terkesan mengalami depresi tingkat tinggi alasannya yaitu orang-orang sekelilingnya terjerat kasus korupsi dan ditangkap oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

“Romy, mantan ketum PPP ditangkap KPK alasannya yaitu kasus korupsi, Setya Novanto dan Idrus Marham sudah duluan, kini dibidik Menpora Imam Nahrawi, sehabis itu digadang-gadang Cak Imin soal kasus kardus durian, ketum Perindo Harytanoe soal Mobile 8, belum lagi Apel Kebangsaan ala Ganjar Pranowo yang dinilai berlebihan alasannya yaitu menghabiskan dana Rp 18 miliar, ini dapat jadi ketakukan yang sangat berlebihan bagi seorang yang ingin mempertahankan kekuasaan," urainya.

Muda mengingatkan Jokowi semoga memahami kondisi bangsa Indonesia yang ketika ini dilanda banyak sekali masalah. Mestinya, kata dia, Jokowi tenggang rasa terhadap nasib petani di banyak sekali tempat yang terpuruk digempur impor.

"Jangan bicara sakit hati, jangan bicara soal kecewa, dihujat. Lihat dong, petani garam, petani beras, petani tebu, yang nangis di banyak sekali tempat pada ketika panen, barang mereka nggak laku, alasannya yaitu impor berlebihan yang dilakukan menteri Jokowi. Kalau bicara sakit hati, kecewa, direndahkan, siapa yang paling direndahkan, mereka (petani) justru yang direndahkan oleh pemerintah,” tegasnya.

Atas dasar ini, Muda menyatakan bahwa Jokowi belum pantas memimpin Indonesia.

"Sebagai negara dan bangsa yang besar, Jokowi rasanya tak pantas memimpin Indonesia, kalau gini caranya, dia (Jokowi) cuma dapat marah-marah di Indonesia, Kalau berani, bila ada yang ganggu kestabilitasan nasional Jokowi juga harusnya ngamuk ke luar negeri sana, menyerupai andal kandang. Ini kan enggak, ada yang tak sepaham, diperiksa, padahal hujatan, kritikan, hinaan pada hakikatnya menguatkan kita secara langsung dan penilaian kinerjanya, serta menguatkan bangsa Indonesia,” tutupnya. [RMOL]

***

BEDA JOKOWI DAN PRABOWO

Jokowi : Saya Akan Lawan

Prabowo : Biarlah saya yang hancur daripada rakyat menderita

JELAS BEDA..!!
RAKYAT BUKAN UNTUK DILAWAN TAPI DI SEJAHTERAKAN..!!

[video]

Sumber https://www.portal-islam.id
Blogger
Disqus
Pilih Sistem Komentar

Tidak ada komentar

Advertiser