[PORTAL-ISLAM.ID] Makassar - Pengamat Politik Rocky Gerung kembali tampil di lembaga Akal Sehat di Makassar, Sulawesi Selatan. Kali ini, Rocky didaulat berbicara perihal emak-emak dan problematikanya. Kenapa emak-emak?
“Karena emak-emak yang paling mencicipi efek dari kebijakan yang dibentuk Pemerintah ketika ini,” katanya di program Forum Akal Sehat Pemilu 2019: Zaman Emak-Emak, di Hotel Sahid Makassar, Kamis (21/3/2019).
Seperti yang sering ia ceramahkan, zaman kini ini yaitu zaman ketidakadilan bagi kaum emak-emak. Kaum ini, kata dia, menjadi indikator keberhasilan pemerintahan. Klausulnya, jikalau emak-emak gundah mengambarkan pemerintahan gagal.
“Kenapa? Kerena emak-emak itu sangat peka terhadap rialita ketika ini. Emak-emak itu mengurus ekonomi keluarga, harga telur naik Rp200 saja, emak-emak sudah terguncang batinnya,” ujar Rocky disambut tepuk tangan meraih kaum emak-emak yang hadir.
Dia melanjutkan, “jadi kalau emak-emak sudah resah, maka ini sebagai bukti pemerintah gagal dalam membuat kesuksesan ekonomi.”
Menurutnya, statistik terbaik dari ketidakadilan dapat dilihat dari pengalaman emak-emak setiap hari. Politik itu menyangkut pengetahuan dasar perihal keadilan. “Dan hanya lewat emak-emak saya dapat menemukan statistik terbaik untuk ketidakadilan,” kata Rocky.
Emak-emak, sepanjang 24 jam terjebak dalam situasi politik. Setiap bangkit pagi emak-emak harus menghemat, mengukur dompetnya. Cukup tidak untuk belanja keluarga hari ini? Masih ada gak sisa uang untuk belanja esok? Itu semua yaitu tema politik sebab menyangkut kebijakan negara.
Sebelum tidur, emak-emak juga berpikir duduk masalah yang sama. Ada enggak sisa uang untuk jajan anaknya yang sekolah? Kecemasan itu ada di mata emak-emak. “Dan saya dapat mencicipi ketidakadilan dengan memandang mata emak-emak, bukan dengan mendengarkan pidato presiden,” ungkapnya.
Dikatakan oleh Rocky Gerung, jikalau emak-emak sudah lantang bersuara dan berani mengambil perilaku dalam dunia politik maka sudah terperinci ada yang salah dengan negeri ini. Terbukti, selama beberapa waktu belakangan ini, bunyi emak-emak begitu lantang menyuarakan keresahan mereka.
Memang tidak menyinggung eksklusif ketidakadilan pemerintah, namun efek sebuah kebijakan yang hingga ke rumah tangga masing-masing. Dampak kondisi ekonomi yang dirasakan kaum ini ketika berbelanja di pasar. Begitu juga ketika menjelang tahun aliran gres bagi bawah umur mereka. Terlebih lagi menjelang bulan mulia dan Lebaran.
“Politik yang dilakukan emak-emak itu kini sangat positif dan realistis sebab mereka hanya berpikir untuk keluarganya. Kaprikornus masuk akal jikalau emak-emak bersikap pemerintah harus diganti,” pungkasnya. (indonesiainside.id) Sumber https://www.portal-islam.id
