Selamat Jalan Para Syuhada New Zealand
Hari ini dunia tersentak dengan agresi barbar Aussie yang membantai Umat Islam ketika Jama'ah Sholat Jum'at 15 Maret 2019 di Masjid An Nuur Kota Christchurch New Zealand.
Pembunuh berkewarganegaraan Australia itu menayangkan secara live kebiadabannya di Fb akun Brenton Tarran. Dilakukan secara sadar dan bersiklus serta dipublikasikan melengkapi kesempurnaan kejahatannya.
Kemudian Umat Islam yang sudah terperinci dalam posisi korban tapi justru disalahkan oleh Senator Fraser Anning sebagai imigran biang problem dan mencela Islam sebagai Agama teror alhasil masuk akal jikalau ada orang melaksanakan hal yang sama terhadap agama ini, katanya.
Senator yang berusaha tampak humanis dengan mengaku anti kekerasan ini lupa bahwa ia yakni pewaris DNA pembantai penduduk orisinil Australia, Aborigin.
Telinganya yang tersumbat semen itu lupa bahwa pada tanggal 13 Februari 2008 PM Australia Kevin Rudd di luar Gedung Parlemen Canberra mengucapkan permohonan ma'af atas pembantaian terhadap penduduk orisinil Aborigin. Nah!
Bahkan University of New Castle di New South Wales mencatat untuk pertama kalinya terjadi 40 kali pembantaian antara 1830 - 1850 yang menewaskan 1.200 penduduk Aborigin. Sementara di tahun yang sama penduduk Nusantara sedang menghadapi penjajahan dengan Jihad Fii Sabilillah dan mengusir mereka untuk selama lamanya. Bedanya Aborigin tidak mempunyai Ideologi Harga Diri sebagaimana tetangganya di utara yang Muslim. Aborigin terbantai, terjajah, terbuang. Umat Islam Nusantara bebas merdeka dan menjadi Indonesia yang kita kenal hari ini.
Setelah waktu tersebut penguasaan wilayah Aborigin sudah dalam kendali penjajah kulit putih dari Inggris. Informasi wacana detail pembantaian terserap lenyap ditelan waktu dan sistem sejarah gres orang orang yang menang.
Penjajahan yang berhasil ini kemudian dengan tanpa aib menyampaikan kepada imigran lintas negara termasuk Umat Islam di dalamnya sebagai biang kerok. Kurang ajar!
Tapi biarlah, alasannya yakni saudara-saudaraku yang senang sedang take off ke nirwana ketika ini melalui New Zealand.
Saya ucapkan Selamat Jalan Para Syuhada New Zealand dalam memenuhi panggilan Allah. Kalian lebih pantas mendapatkannya lebih dulu sementara saya dan Umat Islam yang merindukan panggilan kemuliaan ini masih setia menanti datangnya kesempatan itu dengan sabar.
Adapun Senator Fraser Anning biarkanlah ia menggonggong menyerupai anjing.
Karena penjajah dan produk turunannya selalu menjulurkan pengecap keserakahannya kepada dunia.
In sya Allah kita akan baik baik saja. The Struggle must go on !
سبيلنا الجهاد
alasannya yakni Jihad yakni musuh infinit penjajahan.
Jum'at, 8 Rajab 1440 H./15 Maret 2019 M.
From Sedayulawas with love
الفقير الى مغفرة ربه
(Azhari Dipo Kusumo)
Sumber https://www.portal-islam.id