[PORTAL-ISLAM.ID] Tidak perlu heran kalau insiden Prabowo Subianto (PS) memarahi pengawalnya digoreng oleh para pendukung Jokowi. Jangankan sedang marah, Prabowo buang angin alias kentut pun akan dipersoalkan. Jadi, tidak ada yang istimewa dari insiden yang terjadi hari ini (12/3/2019) di Cianjur, Jawa Barat.
Sekali lagi, Pak Prabowo akan selalu impulsif melihat sesuatu yang tidak wajar. Itulah yang terjadi siang tadi. Seorang ibu ingin mendekat ke kendaraan beroda empat yang membawa Pak PS. Dia ingin bersalaman. Tetapi, petugas keamanan boleh jadi bertindak terlalu bernafsu terhadap ibu tsb.
Nah, saat kekasaran ini terjadi di depan mata Pak PS, jangan harap dia akan membisu saja. Tidak akan. Apalagi korban kekasaran itu ialah wanita.
Beliau akan pribadi bereaksi. Dia tidak akan memikirkan soal citra. PS akan turun seketika itu juga. Memberikan solusi. Atau saran.
Pak PS bukan tipe orang yang masih akan senyum-senyum saat melihat kezaliman terjadi. Ketika ada ketidakwajaran atau kesewenangan. Dia bukan tipe orang yang akal-akalan tak tahu ada insiden di depan matanya.
Berbeda dengan Pak Jokowi. Jokowi masih dapat senyum melihat rumah rakyat dibuldoser untuk jalan tol. Untuk bandara. Menganggap biasa saja saat seorang perempuan bersimpuh di depan beliau, meminta semoga diuruskan soal ganti rugi lahan. Bahkan, boleh jadi Pak Joko menikmati pemandangan orang sujud di depannya.
Sekali lagi, Pak Prabowo tidak menyerupai Jokowi. Dan, jangan hingga menyerupai Jokowi. Beliau ini dengan santai menyampaikan bahwa dia tidak keluarkan biaya saat ikut pilkada DKI. Jelas saja. Karena yang membiayai dia ialah Hashim Djojohadikoesoemo, adik Pak PS. Jokowi tidak merasa bersalah.
Jokowi tega dan tegar melihat banyak rumah sakit tutup alasannya tidak dibayar BPJS Kesehatan. Pak PS tak akan tega. Dia tak akan dapat tidur kalau rakyat mengalami kesulitan.
Jadi, Anda semua para pendukung Jokowi, percuma menggoreng-goreng insiden murka Pak PS kepada pengawal dia yang berlaku bernafsu pada warga. Beliau niscaya akan bertindak pribadi bila menjumpai sesuatu yang di luar batas.
Kalau Anda mau merekayasa insiden serupa secara belakang layar di depan Pak PS, niscaya Anda akan mendapat rekaman video yang laku untuk diviralkan. Coba saja.
Pak Prabowo tak akan tega membiarkan kesewenangan. Jadi, kualitas kepribadian Prabowo dan Jokowi memang berbeda bagaikan siang dan malam.
Prabowo tak dapat tega, tetapi dia tegas. Sebaliknya, Jokowi selalu tega dan tak akan pernah tegas.
Jokowi tega membohongi rakyat, tapi tak tegas menghadapi kesewenangan para taipan hitam.
Penulis: Asyari Usman Sumber https://www.portal-islam.id
